Menag Minta Umat Islam dan Buddha Tak Terprovokasi




STAR BERANTAS, JAKARTA.  Menteri Agama Suryadharma Ali meminta umat Islam dan Buddha tak terprovokasi peristiwa bom yang meledak di Wihara Ekayana, Jalan Mangga, Kelurahan Duri Kepa, Jakarta Barat, Minggu malam, 4 Agustus 2013.
Menurut Suryadharma, saat meninjau lokasi, Senin 5 Agustus 2013, pengeboman itu merupakan tindakan terkutuk dan biadab yang mengatasnamakan agama. Apalagi di dekat bom ditemukan pesan bertuliskan, 'Kami Menjawab Jeritan Rohingya'.

"Oleh karenanya saya minta pada seluruh masyarakat, termasuk umat Islam, untuk tidak terpancing gerakan yang sangat tidak bertanggung jawab ini," kata Suryadharma.

Kalaupun ada keprihatinan atas sejumlah persoalan di dunia, kata dia, seharusnya tidak diselesaikan dengan cara perusakan dan teror. Perbuatan itu sama saja menciptakan masalah baru.

Ia yakin, kerukunan antar umat beragama di Indonesia tidak akan tergoyahkan oleh peristiwa itu. Selama ini hubungan antarumat beragama, khususnya Islam dan Buddha di Indonesia sangat baik, tidak pernah ada konflik.

"Saya yakin provokasi murahan begini tidak akan memengaruhi sikap mereka. Tidak akan muncul saling membenci dan bermusuhan," ujar Suryadharma yakin.

Menindaklanjuti banyaknya peristiwa pengeboman di rumah ibadah menjelang hari raya, ia tak berniat mengeluarkan imbauan khusus soal keamanan. Aksi terorisme di Indonesia tidak bisa ditebak. "Masjid dibom, gereja dibom, wihara juga dibom. Nggak jelas siapa yang dituju," ujarnya.

Yang bisa dilakukan Kementerian Agama, kata Suryadharma, hanya mengimbau dan meluruskan pandangan soal agama yang keliru. Soal aksi teror dan organisasi mereka adalah tugas aparat keamanan.  "Instrumen Kemenag tidak mampu mendeteksi mereka, yang mampu ya intelijen dan kepolisian," katanya. 

Sumber   : vivanews.com
Editor     :  Putri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar