Salam Redaksi

Bismillahir Rahmaanir Rahiim, Assalaamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu
Saudaraku di manapun Anda berada dan dapat mapir di Alamat kami, salam sejahtera buat kita semua semoga Negara kita, Bangsa kita tetap dalam lindungan Allah SWT dan tetap sehat wal Afiat....

Negara dan Bangsa Indonesia telah banyak dan berulang kali mengalami perubahan, dari zaman keterjahan oleh bangsa lain sampai merdeka dan dari peralihan serta pergantian kepemimpinan baik dari pusat sampai ke setiap daerah, dari perubahan aturan dasar, Undang-undang, kebijakan dan lain-lain silih berganti dengan tujuan adalah perbaikan kondisi dari yang tidak baik menjadi baik, dari  yang terpuruk menjadi lebih kondusip, semua itu adalah untuk kita secara menyeluruh sebagai Bangsa yang satu Negeri, satu bahasa dan satu tujuan, yaitu Bangsa yang makmur, hidup sejahtera, harmonis dan berkeadilan.

Dari silih bergantinya keadaan belumlah berarti bahwa Bangsa Indonesia sudah mencapai tujuan hidupnya seperti yang tertera di atas, malah masih amat jauh ibarat langit dan bumi. Memang patut diakui bahwa secara fisik materil kemajuan sudah nampak di pelupuk mata, namun secara mental-spirirual malah mundur jauh ke belakang. 
Yah... mungkin saja ada yang berpendapat lain bahwa itu tidak benar karena hanya memandang secara lahiriyah. Contohnya, dulu Tokoh Spiritual (Tokoh Agama Red.) sangat langka, saat ini sudah cukup banyak bahkan ada Ustazd cilik dan bukan itu saja, artis sudah ada yang jadi Kiyai, dulu Rumah Ibadah sangat kurang hanya satu dalam sebuah Lurah/kampung, kini malah setiap Dusun punya rumah Ibadah.

Kalau saja kita hanya melihat dari kaca-mata itu, tentu benar adanya, tetapi mari kita tengok sejarah, tahun 1945 ke bawah ( sebelum Indonesia merdeka ) pernahkah kita mendengar atau melihat orang ketangkap pihak berwajib karena nyabu, kan tidak. Sekarang bukan orang biasa yang ketangkap, oknum, aparat yang seharusnya menjadi tauladan jadi tersangkat dan masuk bui. Dulu pernahkah kita mendengar atau membaca seorang Tokoh yang diberi Amanah menjadi penghianat..? jawabnya mungkin pernah, tapi jarang. Sekarang, sudah jadi bahan obrolan setiap hari dari pagi hingga malam.

Mungkinkah keadaan ini masih bisa berubah lagi..? tentu saja, tetapi kita harus memiliki kesadaran masing-masing, bahwa saling mengingatkan dari hal-hal buruk ke arah yang lebih bagus jauh lebih penting ketimbang memberantas centik-centik yang melengket dan sudah karatan. Penghianat, koruptor dan pelanggar hukum lainnya bukanlah hal muda untuk memberangus di bumi ini, akan tetapi menekan dan mengurangi hal tersebut saatnyalah menjadi kewajiban kita semua. 

Bukankah perangkat hukum di negeri ini sudah begitu banyak dan masing-masing membuat gebrakan pada setiap peristiwa melakukan tugasnya.? KPK misalnya, salah satu lembaga/perangkat hukum yang paling kita banggakan untuk saat ini ternyata belum mampu menghabisi para koruptor yang ibarat satu hilang dua terbilang itu. Kenapa..? karena lembaga terkait lainnya yang mestinya harus saling bahu-membahu dalam memerangi virus-virus di negeri ini sepertinya tidak satu langkah untuk itu.

Saudaraku di manapun Anda membaca tulisan ini," STAR BERANTAS " adalah Media Grouf Online Digitalini sengaja kami buat  sebagai salah satu sarana menyatukan langkah kita untuk menekan dan mengurangi virus-virus tersebut di atas agar bangsa Indonesia tidak terhambat dalam mencapai tujuan hidupnya, yaitu Bangsa yang makmur, hidup sejahtera, harmonis dan berkeadilan.

Oleh karena itu, dukungan, saran dan komentar dari Anda, sangat kami harapkan demi kemajuan kita bersama...! " Hidup Indonesia, Hidup Bangsaku, Hidup Agamaku "  dan Merdeka..!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar