Liputan Khusus

Diharap Bersabar  Pengguna Jalan Poros Propinsi Terganggu 

Beberapa bulan terakhir ini Pengguna jalan poros Propinsi di Sulawesi Selatan terganggu. Koresponden Media ini saat  menyusuri Pesisir Pantai Selatan dan Barat Daerah ini, mulai dari Takalar sampai Daerah Bone terus melintas ke Pare-Pare lewat Kab. Wajo dan Sidrap dan dari Pare-pare terus ke Makassar lewat pesisir bagian barat, Barru-Pangkep membuat   catatan ringan dalam perjalanan dan menurunkan secara bersambung 3 bagian tulisan ini.
Bagian I
Suka-duka dirasakan setiap pengguna jalan poros Propinsi di Sul-Sel, itu terjadi karena pekerjaan sarana transportasi Daerah ini sementara berjalan dan tidak tanggung-tanggung, banyak badan jalan terpaksa harus dibongkar baru ditimbuni kembali karena dikhawatirkan terdapat lumpur di bawah yang bisa mengakibatkan kondisi jalan nantinya tidak tahan lama.
Poros Bantaeng - Jeneponto misalnya, harus dibongkar total sehingga pengguna jalan juga extra hati-hati dan laju kendaraan pun harus rendah. Sial memang, karena dua musim “ musim hujan dan kemarau “ kita tidak bisa menghindar. Jika hujan turun maka yang dirasakan oleh pengguna jalan adalah lumpur di sepanjang jalan. Sebaliknya, jika kemarau yang terjadi seperti saat ini maka debu yang beterbangan menyelimuti setiap kendaraan yang lewat dan kaca mobil harus ditutup sebab kalau tidak, rambut bisa jadi warna pirang.
Selain perasaan kesal, pengguna jalan juga terkadang merasa senang ketika sudah berada di jalan yang telah selesai dikerjakan, seperti di Posisir Daerah Bantaeng dan Bulukumba. Poros ini memang tampak ibarat jalan Tol, petunjuk dan rambu-rambu jalan sudah hampir lengkap.
Perbaikan jalan poros Propinsi di erah Gubernur Syahrul Yasin Limpo tampak memang tidak main-main, harapan masyarakat Sul-Sel yang selama beberapa Gubernur sebelumnya kemugkinan baru bisa terwujud, sehingga tidaklah berlebihan jika ada bagian dari masyarakat yang berucap “ Syahrul jangan dulu turun Tahta sebelum Programnya tuntas 100% “
Di Daerah Bulukumba yang dikenal sebagai daerah Perahu Finisi, jalan poros menuju Tanete yang menghubungkan Daerah Kabupatn Sinjai pekerjaannya juga sementara jalan dan diperkirakan baru mencapai 35 % selain perbaikan badan jalan ada pula yang dipindahkan dari posisi sulit menikung menjadi agak lurus, seperti yang terjadi selepas jembatan Bijawang dari arah kota Bulukumba. 
Jalan ini sebelumnya berhaluan panjang bahkan terjadi tikungan tajam di ujung jembatan, saat ini telah dipindahkan sedikit ke arah barat sehingga nampak agak lurus meski terjadi penimbunan setinggi 7 meter, akan tetapi pengguna jalan di sekitar ini dihimbau agar tetap berhati-hati karena di area ini sering terjadi lakalantas. Sekaitan dengan itu, di tempat ini sering muncul cerita mistik dari korban kecelakaan, perasaan tetap berada diatas jalan padahal dia sudah jatuh.
Sarana jalan memang sangat dibutuhkan dalam menunjang lancarnya urat nadi perekonomian di sebuah daerah. Sulawesi Selatan yang memiliki lebih dari 20 kabupaten dan Kota Madya, dimana potensi ekonominya sangatlah besar dengan berbagai macam komoditas yang tentu saja harus ditunjang dengan sarana jalan/transportasi yang memadai. Jalan poros propinsi di daerah ini sekitar 75 % berada di posisir pantai yang harus memiliki kondisi jalan berkwalitas tinggi. Kita semua berharap, jangan lagi seperti yang lalu-lalu, tahun ini diperbaiki tahun depan sudah rusak.

Bagian II 
Keliling Di Kota Gerlarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar