Relawan Over Acting, Evakuasi Fafa Kisruh
Reporter :
M Subkhi
Pasuruan (beritajatim.com) -
Proses evakuasi Aji Kusuma Faqiudin atau Fafa (16), pelajar kelas 2 SMK
3 Surabaya yang hilang di Gunung Welirang berlangsung ricuh, Kamis
(22/11/2012). Para jurnalis nyaris terlibat baku hantam dengan salah
satu relawan, karena dia telah menghalang-halangi wartawan saat
peliputan.
Untung saja, keributan antara para jurnalis dengan
Slamet, salah satu relawan yang dianggap sebagai biang rusaknya agenda
peliputan ini berakhir reda. Sebelumnya, Slamet terlibat perang mulut
dengan media dan saling ancam serta saling menantang berkelahi ketika
Slamet dimintai klarifikasi terkait aksinya yang menghalang-halangi para
wartawan yang tengah melaksanakan tugas jurnalistiknya.
Sebelum
terjadi kekisruhan tersebut, antara penanggung jawab operasi tim SAR
gabungan, yakni Hadi Khoirul yang notabene adalah petugas Tahura Raden
Soerjo Malang dengan para jurnalis telah terjadi kesepakatan. Yakni
media diberikan kesempatan untuk mengambil gambar dan melakukan
wawancara kepada Fafa, begitu tiba dari Gunung Welirang saat akan
dirujuk ke Puskesmas Prigen.
Namun sangat disayangkan, Slamet
kemudian merusak agenda peliputan yang sebelumnya telah menjadi
kesepakatan. "Ini adalah kejadian yang kedua kalinya. Dia juga
menghalang-halangi saat evakuasi pengunjung hilang di air terjun
beberapa bulan lalu," ujar Jaka, salah satu jurnalis televisi.
Diberitakan
sebelumnya, Aji Kusuma Faqiudin atau akrab dipanggil Fafa (16), pelajar
kelas 2 SMK 3 Surabaya yang hilang di Gunung Welirang sejak Sabtu
(17/11/2012) akhirnya ditemukan. Pendaki asal Jl Pagesangan 4 A3
Jambangan, Surabaya ini ditemukan sekitar pukul 07:15 WIB tadi, di
puncak Gunung Welirang. [bec/kun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar