TEMPO.CO , Jakarta:
- Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok, menyatakan,
ditetapkannya Andi Mallarangeng sebagai tersangka kasus proyek
Hambalang, merupakan tamparan bagi Ketua Dewan Pembina Demokrat,
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Sudah barang tentu, karena Andi kan bisa disebut sebagai orang
kepercayaan SBY," kata Mubarok di Gedung Purna Wira, Jakarta, Ahad 9
Desember 2012.
Namun menurutnya, kasus Andi bukanlah tamparan pertama bagi SBY.
"Dulu besannya (Aulia Pohan) juga pernah terkena kasus," ujar Mubarok.
Besan SBY, mantan Deputi Bank Indonesia, Aulia Pohan, pada 2008
ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia
menjadi tersangka bersama tiga pejabat BI lainnya karena terkait kasus
aliran dana BI.
Mubarok memuji langkah Andi yang mundur dari jabatan Menteri Pemuda
dan Olahraga, serta pengurus di Demokrat, segera setelah ditetapkan
sebagai tersangka. "Ini bukti tidak adanya intervensi hukum bagi
siapapun," kata dia.
Menurut dia, mundurnya Andi berpengaruh positif sekaligus negatif
kepada partai. "Positifnya adalah, Demokrat langsung menyerahkan kasus
kepada penegak hukum. Tidak berusaha melindungi kadernya," ujar Mubarok.
Sedangkan negatifnya adalah citra Demokrat yang semakin merosot.
"Kader partai yang korupsi, terus menerus diberitakan di media massa.
Frekuensi berita sangat mempengaruhi pandangan," Mubarok mengatakan.
Andi Mallarangeng mundur dari jabatannya sebagai Menpora dan
Sekretaris Dewan Pembina Demokrat, Jumat lalu, 7 Desember 2012.
Sebelumnya ia ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dan dicegah
bepergian ke luar negeri hingga enam bulan mendatang.
SATWIKA MOVEMENTI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar