Dikeroyok Tetap Melawan


MUNGKINKAH PRABOWO MENANG DI MK...?



 

Banyak orang cuma pintar menyuruh orang lain untuk “ Legowo “ tetapi sesungguhnya dia sendiri tidak tahu makna apa sebebarnya itu legowo.“ legowo “ menahan diri/tahu diri atau berjiwa besar terhadap masalah yang dihadapinya karena juga berkaitan dengan kepentingan pihak lain atau kepentingan kebenaran atau penegakan hukum.
Mari kita lihat, sebuah catatan yang mungkin masih tersimpan dalam benak kita masing-masing pada Drama Pembukaan Sidang Pertama oleh Mahkamah 
  Konstitusi ( MK ) atas sengketa Pilpres yang diajukan oleh Tim Kuasa Advokasi Prabowo dengan Termohon/Tergugat KPU, sungguh terjadi sebuah tontonan yang menarik sekaligus menyebalkan
.
Menariknya karena kasus tersebut membuka mata-hati kita bagi yang berpikiran positif untuk menjadikannya pelajaran buat Penyelenggaraan Pilpres berikutnya. Menyebalkan sekaligus membuat kita bingung karena Ketua Majelis Hakim/Ketua MK Hamdan Zulfa mengumumkan bahwa termohonnya adalah KPU, padahal nampak dalam ruangan ada 4 Kubu, Kubu Pemohon ( Prabowo ), Kubu Termohon ( KPU ), Pihak Majelis Hakim MK dan Kubu pihak terkait ( Pihak Jokowi )

Tiga Kubu/Pihak diantaranya Pemohon, Termohon dan Tim Majelis Hakim yang akan mengadili sengketa Pilpres tersebut, kedudukannya sangat jelas, tetapi satu kubu lainnya ( pihak Jokowi ) yang MK menyebutnya sebagai Pihak terkait, kedudukannya dalam sidang tersebut sangat abu-abu dan tidak jelas, andaikata dia sebagai saksi maka ada kaitannya dengan persidangan, hadirnya mereka ini berdasarkan permintaan mereka sebagai pihak terkait, kata Hamdan Zulfa ketika itu.

Yang membuat kita bingung dan bertanya-tanya kok mereka menyiapkan puluhan bahkan ratusan Lowyers/Tim Advokasi seperti layaknya Pemohon/Termohon, bahkan suara-suara mereka cenderung menyudutkan Pihak Pemohon, sehingga dalam Persidangan sengketa Pilpres di MK itu ada indikasi terjadi pengeroyokan terhadap Pemohon ( Pihak Prabowo ).

Kalau saja mereka ini mengerti yang namanya “Legowo” meski diminta bersuara dari pihak MK, maka mereka akan legowo paling dia mengatakan “ Maaf yang Mulia, kami hadir di sini hanya ingin melihat langsung kejadian yang amat berharga ini, tidak untuk menggunakan ruang berkomentar apalagi ikut membentuk opini dan menyudutkan pihak lain” eh… malah menunjukkan kekuatannya melebihi dari pada termohon.

Hehe… makanya, janganlah selalu menyuruh orang lain legowo sementara anda sendiri tidak mengerti dan tidak bisa melakukannya, kepada Saudaraku di pihak Prabowo jangan terlalu berharap kepada MK, Anda sudah dikeroyok dan harus disadari bahwa di Indonesia saat ini, kebathilan yang kuat dan bersatu masih belum bisa terkalahkan oleh kebenaran. Namun, ini bukanlah Perjuangan yang terakhir.

Salam Saudaraku ( Putra Tribuana )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar