Konspirasi Politik Pencitraan

 KASUS NOVANTO DAN PEMBELIAN HELKOPTER

Tak habis pikir, percaya atau tidak dua Issue yang mencuat saat ini, yaitu kasus " Papa Minta Saham " yang melibatkan Ketua DPR RI Setya Novanto bersamaan dengan berita pembelian Pesawat Helikopter oleh TNI AU buat Presiden Joko Widodo, sepertinya luput amatan dari para Pengamat bahwa issue ini sarat dengan Konspirasi Politik Pencitraan, para Pengamat hanya sibuk ikut arus suara2 di Medsos menyalahkan, menghakimi dan memuji seseorang.

Buktinya wacana pembelian Hely yang dilontarkan Panglima TNI AU yang sempat heboh dicerca oleh Publik bahwa Pemerintahan Jokowi seakan Pro Produk Asing dan mengabaikan Produk sejenis dalam Negeri, yang akhirnya Jokowi menolak pembelian Pesawat buatan Itali-Inggris itu dan Jokowi langsung mendapat aplaus/pujian dari para pemujanya, bahwa memang Presiden kita Pak Jokowi sangat hebat karena mendengar suara rakyat.

Kasus " Papa Minta Saham " dengan sidang MKD yang dipertontonkan untuk Umum, semua yang terlibat sudah diketahui Publik, bahkan yang katanya Mahkamah Kehormatan Dewan ( MKD ) tetapi nampak tidak terhormat, dengan pertanyaan2 yang tidak relevan, tak bermutu dan mendudukkan Saksi layaknya sebagai seorang tersangka, otomatis MKD plus DPR anjlok kredibilitasnya di mata Publik.

Berita terakhir, Wakil Presiden Jusuf Kalla ( JK ) ngomong di Media " Pak Presiden, Joko Widodo akan menyikat habis semua yang terlibat " maksudnya pada kasus Novanto ini, maka yang diuntungkan dalam kasus ini adalah Jokowi, karena citranya akan terbangun kembali setelah carut-maruk akibat dari Kebijakannya menaikkan harga BBM di awal pemerintahannya diikuti Kebijakan lainnya yang tak menguntungkan rakyat kecil, seperti menambah terus Utang Negara buat membangun infrastruktur jalan Tol dan Rel Kereta Api di mana-mana, di mana dua infrastruktur ini hanya akan dinikmati orang2 berduit, sementara hasilnya cuma akan dinikmati oleh pemberi pinjaman berikut Pemegang Saham yang didapatnya dari pemberi pinjaman itu sendiri.

Akan tetapi jangan lupa, ini semua pasti ada korbannya, kalau pun tak sempat masuk bui paling tidak Kredibilitas dan citra yang bersangkutan pasti anjlok dan buruk di mata masyarakat, Novanto misalnya, belum saja disidang dan belum terbukti bersalah sudah banyak yang menyuruh mundur, atau Panglima TNI AU yang dinilai pro Produk Asing jelas citranya buruk juga di mata masyarakat, padahal kita tidak menyadari bahwa kedua masalah ini hanya buat mengungtungkan orang2 dan kelompok tertentu.

Wahai Saudaraku, sadarlah….! Jangan hanya larut pada kenyataan dan tidak mau melihat di balik semua masalah yang tak ubahnya sebuah Sandiwara ….
Penulis : Syamsul Bahri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar