Pemerintah zionis Israel diam-diam membangun sinagog, tempat ibadah
Yahudi, tepat di bawah masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur. Pembangunan
bawah tanah ini dikhawatirkan menghancurkan pondasi Al-Aqsa, dicurigai
juga ini adalah salah satu cara Israel meruntuhkan peninggalan Islam.
Diberitakan Palestine Online yang dikutip OnIslam, Rabu 27
November 2013, keberadaan sinagog ini diungkapkan oleh sejarawan
Yerusalem Khalil Ibrahim. Dia mengatakan, sinagog rahasia itu
diungkapkan pada sebuah tur pekan lalu.
"Kami melihat sinagog ini pada tur, jika tidak, mungkin kita tidak tahu
soal tempat ini. Singagog dibangun diam-diam di bawah tanah.
Kemungkinan tempat ibadah ini adalah bagian dari situs keagamaan Yahudi lainnya di wilayah pendudukan Yerusalem, terutama sekitar Masjid Al-Aqsa," kata Ibrahim.
Kemungkinan tempat ibadah ini adalah bagian dari situs keagamaan Yahudi lainnya di wilayah pendudukan Yerusalem, terutama sekitar Masjid Al-Aqsa," kata Ibrahim.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Israel melakukan penggalian
terowongan di Kota Tua. Israel berdalih, penggalian terowongan untuk
pariwisata dan tidak akan mengancam tempat suci umat Islam.
Namun, warga Palestina dan organisasi Komite Israel Menentang
Penghancuran Rumah, meyakini bahwa ada udang di balik batu. Mereka
yakin, tujuan utama membangun terowongan itu adalah untuk membuka jalan
untuk menyerang Al-Aqsa atau situs Islam lainnya di wilayah itu.
Beberapa kerusakan terjadi akibat penggalian ini. Di antaranya adalah
amblasnya tanah di dekat air terjun Qaitbay di sebelah barat Al-Aqsa.
Sekolah Silwan di wilayah itu juga amblas sebagian.
Ibrahim mengatakan tidak hanya sinagog, Israel juga membangun sekolah
dan perpustakaan di bawah Al-Aqsa. Dia mengatakan, ini adalah cara
Israel menghancurkan warisan Islam.
"Semua dibangun untuk menghapuskan warisan Islam dan Arab di kota suci
dan membangun warisan Yahudi di tempat ini," kata Ibrahim. Hal yang sama disampaikan Komite Islam-Kristen untuk Mendukung
Yerusalem. Mereka mengatakan bahwa Israel mencoba me-Yahudikan kota
suci.
"Penjajah Israel ingin menghilangkan identitas Arab dan Islam dari
masjid ini dan mengubahnya menjadi sinagog Yahudi dengan membuka museum
Yahudi dan menggali terowongan di bawah masjid suci, untuk akhirnya
menggantinya dengan kuil," kata Dr. Hanna Issa, sekretaris jenderal
komite ini kepada Middle-East Monitor.
"Israel juga memfasilitasi dan melindungi para ekstremis Yahudi dan
pemukim yang mengotori kesucian masjid ini setiap hari," lanjutnya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar