Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai mengembangkan energi biogas dari kotoran ternak sapi. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pembibitan Ternak, Dinas Peternakan NTT Edison Birelawa mengatakan, pengembangan energi biogas ini untuk membantu petani dan peternak di pedesaan yang belum terjangkau listrik.
“Listrik ini
bisa digunakan misalnya mulai dari jam 6 bisa terus hingga jam 11 malam
baru biogas itu habis. Untuk besoknya bisa dipakai yang baru lagi. Jadi
ini juga bisa untuk penghematan bahan bakar. Kita dari peternakan terus
mengenalkan biogas ini,” kata Edison.
Dia menambahkan, pemanfaatan energi biogas dari kotoran ternak sapi bisa menghemat penggunaan minyak dan kayu bakar.
Menurutnya,
satu meter kubik kotoran sapi setara dengan 0,62 liter minyak tanah;
0,52 liter solar; 0,80 liter bensin dan 0,46 kilogram gas elpiji. Satu
ekor sapi, kata Edison, bisa menghasilkan kotoran 10 sampai 30 kilogram
per hari.
Sumber : Grendradio 89,2 FM
Editor : Putri
Sumber : Grendradio 89,2 FM
Editor : Putri
wowwwwww luar biasa,,,,maju terus,,,,
BalasHapus